Selasa, 12 Juni 2012

mengenal batik

1. Batik
Ada dua jenis batik berdasarkan teknik pembuatannya, yaitu batik cap dan batik tulis (satu jenis batik lagi, batik print, tidak akan dibahas di sini). Seperti diketahui, batik tulis memiliki harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan batik cap. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang butuh waktu lama dan ketelitian untuk melukis setiap lembar kain dengan malam (lilin) dan canting.
Setelah dilukis, proses membatik belum selesai karena masih harus melewati tahap-tahap pewarnaan dan pelorodan lilin. "Selain proses tulis dan cap, salah satu penentu mahalnya batik adalah proses pewarnaannya," ungkap Endro, perwakilan dari Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR) kepada Kompas Female, dalam workshop membatik di Museum Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, beberapa waktu lalu.
Proses pewarnaan batik melibatkan banyak penggunaan pewarna alami dan tekstil. Biasanya untuk mempermudah penempelan warna pada kain digunakan larutan kimia naptol. Batik lalu dicelup ke dalam larutan warna yang diinginkan, kemudian direndam dalam air hangat dan dijemur sampai kering.
Batik yang memiliki dua sampai beberapa macam warna dalam satu kain membuat harganya menjadi mahal. Sebab untuk mendapatkan banyak warna dalam satu kain batik, proses pewarnaan harus dilakukan berkali-kali. Sekali pencelupan akan menghasilkan satu warna, dan gambar yang tertutup lilin tidak akan terwarnai. Sehingga ketika akan memberikan warna lain pada motif dasar tersebut, proses ini harus diulang dan dimulai dari awal dengan menutup motif melalui penggunaan lilin dan mewarnainya.
Proses pewarnaan batik rangkap tiga berarti kain batik ini mengalami tiga kali proses mbatik (ditutup dengan lilin), tiga kali proses pewarnaan kain, dan tiga kali proses pelorodan (menghilangkan lilin dari kain).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar