Selasa, 12 Juni 2012

in memories (arjuna)

Disini...
kita semua...
Terbiasa bersama...
Menjalani kasih sayang...
Bahagia ku denganmu...
                Tak salah kalau kadar sayangku pada kalian semakin hari semakin bertambah. Karena selama 12 bulan sudah kita mengukir kisah. Bersetting ruang kelas x-7, telah terjajaki untaian cerita yang takkan pernah usai ku tulis. Entah seberapa kencang denting waktu berjalan. Namun, memori dalam otakku takkan pernah hilang. Merekam semua kisah indah yang kini tlah ku simpan rapat dalam kepingan hati kecilku. Apapun itu, mulai dari rapat jurnalistik di Islamic Centre bersama dengan fahmi yang sama sekali belum ku kenal sebelumnya. Jujur saja aku sedikit grogi waktu itu. Seiring berjalannya waktu, akupun bisa menyesuaikan diri.
Mengikuti ekstra jurnalistik tiap hari selasa merupakan rutinitas tersendiri bagiku. Itu semua merupakan suatu kewajiban sekaligus refresing (daripada di pondok nganggur). awalnya berat memang memulai langkah mengikuti ekstra. Mengingat sinar mentari yang semakin hari semakin ganas membakar wajahku(sampek gosong). Namun ia tetap kalah dengan semangatku untuk belajar menjadi seorang jurnalisme. Itu adalah harapan dan mimpi yang selalu terngiang dalam benakku. Satu-satunya seseorang yang senantiasa menjadi motivatorku adalah ning mila. Selain tutur katanya yang selalu so sweet. Wajah cantiknya ituloh sing nggak nguwati(hhe). seharusnya bagi-bagi ilmu bagi juga donk ning kencantikannya. Tambah ngelantur ae. Semoga ilmu yang beliau salurkan senantiasa bermanfaat sekarang dan masa mendatang.
Flash back..
Ruang kelas yang dulunya terisi oleh 5-7 siswa. Kini merambah hingga kurang lebih 26 siswa  menyandang gelar ARJUNA(arek jurnalistik). Kegiatan jurnalistik yang hanya berkutat pada news letter, mading, elite dan diklat jurnalistik saja, kini lahir beberapa program-program baru yakni pembuatan kaos, headline news, tadarrus sastra sekaligus launching majalah elite, workshop di UIN Maliki Press dan Malang Pos, sekaligus ditutup dengan acara tasyakuran jurnalistik. Weleh-weleh.. program dadakan itu, alhamdulillah sudah terealisasikan. Serta mendapat kesan tersendiri bagi madrasah. Meski penuh dengan keluh kesah. Ini akan menjadi memori indah yang takkan terlupakan. to be continue (*pegel ngetik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar